CERITA SEX BERCINTA SAAT LES PRIVATE
Saya sempat tergiur melihat cewek-cewek Beijing berkulit putih yang berlalu lalang di dalam sekolah tempat saya belajar bahasa Mandarin.
Seandainya bahasa Mandarin saya sudah bagus, tentunya saya bisa berkenalan dengan mereka. Beijing sungguh kota yang sangat indah tetapi saat itu musim dingin, jadinya saya memakai baju tebal supaya saya tidak merasa kedinginan.
Saat itu saya belum mengenal siapa-siapa selain agen perjalanan yang mengatur di mana saya tinggal dan di mana saya akan mendapatkan pendidikan bahasa Mandarin.
Karena tidak ada kerjaan, saya berjalan-jalan di aula sekolah tersebut dan saya melihat sepucuk kertas kecil berisikan nama dan nomor telepon yang menempel di sebuah papan pengumuman. Kertas itu bertuliskan dalam bahasa Inggris sehingga saya dapat membacanya dengan jelas. Pemilik kertas itu bernama Mei Lin.
Setelah hari berganti senja, saya memberanikan mencoba menelpon Mei Lin. Dengan bermodalkan bahasa mandarin saya yang pas-pasan dan bahasa Inggris, saya mengutarakan maksud saya untuk belajar bahasa Mandarin dan saya akan membayar dia untuk menjadi guru private saya.
Dia menawarkan diri untuk mengajar saya bahasa mandarin dengan biaya 10 RMB (Rp 8,000) per 1 jam. Setelah saya setuju dengan harga, dia menawarkan supaya saya datang ke rumah dia keesokan harinya karena kebetulan dia tidak ada kelas dan saya juga belum mulai sekolahnya.
Tibalah saat waktu les dengan Mei Lin, saya mandi, makan dan merapikan diri. Setelah semuanya selesai, saya membawa buku tulis dan buku cetak beserta alat tulis ke tempat Mei Lin. Untuk menemukan tempat Mei Lin karena saya masih baru sekali di Beijing, saya bertanya letak tempat dia kepada orang-orang sekitar dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Mandarin jika mereka tidak mengerti bahasa Inggris.
Akhirnya setelah berapa lama, saya dapat menemukannya. Setibanya di depan pintu kamar Mei Lin, saya mengetuk pintu kamar dia dan tak lama, seorang gadis bermata sipit yang memiliki tubuh yang bahenol dan berambut panjang membukakan pintu. Wajahnya cantik sekali karena terlihat tidak ada noda atau jerawat di wajahnya.
Dengan gugup, saya memperkenalkan diri dengan bahasa Mandarin yang belepotan karena bahasa Inggris dia juga tidak terlalu bagus walaupun saya mengerti maksud dia kalau dia bicara bahasa Inggris. Akhirnya masuklah saya ke dalam kamarnya yang sangat kecil itu. Saya sempat terperanjat ketika saya masuk dan melihat dia sedang asyik menonton sebuah VCD Cina.
Terlihat di layar televisinya sepasang laki-laki dan cewek chinese yang sedang asyik berpelukan tanpa busana. Sempat terlintas di pikiran saya bahwa guru privat les saya ini seorang maniak.
Setelah Mei Lin melihat saya memperhatikan layar televisi, dia buru-buru mematikan pesawat televisi dan mengajak saya duduk di ranjang sambil menanyakan apa yang saya ingin pelajari.
Setelah itu, saya mencoba bicara kepada dia.
"Wo Yao Wen Ni (aku mau tanya nih)", tetapi karena saya melafalkan dengan nada yang salah, dia tersenyum kepada saya sambil mengecup bibir saya dengan bibirnya. Saya kaget bercampur senang dan menanyakan kenapa.
Dia menjelaskan bahwa saya barusan ngomong kalau saya mau cium dia, makanya dia suka saja karena dia bilang saya tampan seperti bekas pacarnya yang sudah meninggal karena kecelakaan di pesawat terbang.
Melihat gelagatnya yang menguntungkan buat saya, saya membalas ciuman bibirnya sambil tangan saya mengelus-elus Bukit dia yang ternyata sudah mengeras dan mungkin saja akibat pengaruh VCD yang dia tonton di TV.
Sambil terus memainkan tangan saya di dada Mei Lin, saya mengulum bibirnya dan saya sempat surprise karena dia mahir sekali memainkan lidahnya.
Beberapa menit kemudian, dia melepaskan ciumannya dan dia memberitahu arti kata "ciuman" di dalam bahasa Mandarin. Dia juga mengenalkan bagian tubuhnya dan tubuh saya dalam bahasa Mandarin. Saya hanya mengangguk sambil berusaha bertanya pada Mei Lin dengan menggunakan bahasa Mandarin.
Setelah itu, saya menyuruhnya untuk berbaring dan saya sudah bersiap untuk beraksi, saya menyuruh dia untuk ngomong kotor dalam bahasa Mandarin seandainya dia merasa nikmat walaupun saya cuma tahu sedikit kata kata kotor dalam bahasa Mandarin.
Mei Lin merintih-rintih dengan penuh kenikmatan dan mulut saya beraksi disela sela pahanya dan dia mulai mengeluarkan erangan dan mengeluarkan bahasa “dewa"nya dan saya tahu bahwa dia sedang berbicara kotor karena merasakan kenikmatan yang maha dahsyat ini.
"Slurpp", lidah saya terus merajalela menjelajahi, kepala saya dijepit dengan kuat oleh Mei Lin sehingga saya menjadi susah bernafas dan pada saat yang bersamaan, dia berteriak dan mengeluarkan bahasa Mandarin yang artinya, "Gue mau keluar.., sayy.." dan tubuh dia bergetar secara hebat.
Saya tidak puas dengan permainan ini walaupun saya tahu dia sudah puas, Lalu giliran saya memasukan pusaka saya tanpa memberitahukan dia yang masih menikmati momen-momen kenikmatan itu.
Saat saat memasukkan, dia kaget dan berteriak lirih dalam bahasa Mandarin yang artinya, "Joee.., sakitt..", tapi aku diam saja dan terus memasukkan saya sampai kira-kira mentok.
"Hmm.., Ah.., inii pertama kali saya main dengan orang Indonesia", katanya dalam bahasa Mandarin yang kadang-kadang bercampur dengan bahasa Inggris.
Saya memainkan cukup lama sekitar 1 jam, tapi saya tahu bahwa dia sudah mencapai puncak surgawi sekitar 4 kali. Tetapi saya belum merasa puas, saya meminta dia untuk membelakangi saya dan saya mulai masuk dari belakang.
Tiba-tiba dia berteriak dengan penuh sensasi dan berkata,
“Joe.., kamu adalah pria terhebat.., bahkan mantan saya tidak bisa memuaskan saya begini banyak".
Setelah beberapa lama, saya merasa tidak kuat lagi menahan kenikmatan ini dan saya mengeluarkan “senjata" saya dan menyuruh dia untuk menghisapnya. Saya sungguh kaget karena dia menyambut tawaran saya dengan senang hati dan saya tiduran. makin cepat hisapan dia yang membuat saya merasakan sensasi yang luar biasa dan di suatu waktu.
saya mempercepat gerakan saya sehingga Mei Lin juga mempercepat hisapannya dan,
“Arghh.., guee keluarr.., Mei Lin", teriak saya dalam bahasa Mandarin dan di saat saya sedang bergetar hebat, dan keluar lah didalam mulutnya, saya melihat dia menelan semuanya dan perasaan saya sungguh puas sekali dengan perlakuannya.
Akhirnya saya tidak jadi les privat karena sudah terlalu lama bercinta dengannya. Saya kecapaian dan tertidur sambil memeluk dia di atas dada saya.
Sekali-kali saya mencium kening dan mulutnya dan dia membalasnya dengan mesra dan dia hanya berkata,
“Xie Xie.., Ni Hen Li Hai (Terima kasih, kamu hebat sekali)".
Sesudah kejadian ini, saya dan Mei Lin menjadi sangat akrab seperti orang pacaran walaupun kami tidak pacaran dan hubungan ini terputus karena dia akan pindah sekolah ke Guang Zhou untuk menemani nenek dan adiknya.
Sewaktu dia akan pergi meninggalkan Beijing, saya menemani dia ke Airport dan kami berciuman dengan mesranya sebelum dia masuk ke pesawat untuk terbang ke Guang Zhow. Wo Zhen De Hen Xiang Ta (Aku benar benar merindukan dia, terutama liang surganya yang asyik).
0 Response to "CERITA SEX BERCINTA SAAT LES PRIVATE"
Posting Komentar